Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2018

ODOJ, HIJRAH DAN CINTA

Oleh Dinda A Oktavia Di tahun 2017 ini aku bertemu dengan seorang sahabat, dia bernama Hadia Wati, biasa ku panggil Mba Wati. Mba Wati adalah salah satu teman yang kutemui di fasil 3, beliau juga salah seorang yang juga mengampu grup Odalf. Aku tertarik pada ceritanya setelah aku melihat foto pernikahannya dan mendengar cerita tentang hubungannya dengan sang suami. Hingga suatu saat aku berniat untuk mencari tau tentang kisah beliau melalui pesan singkat, dan Alhamdulillah beliau berkenan untuk menceritakannya. Untuk membuka pembicaraan aku bertanya tentang bagaimana beliau berhijrah hingga tergugah untuk menggunakan niqob. Kisahnya berawal tahun 2016 saat beliau mengalami sakit. “Sakitnya sebenarnya tidak begitu parah, tetapi butuh waktu yang cukup lama untuk menyembuhkannya.” Tutur Mba Wati Beliau perlu rutin  check up  kerumah sakit selama penyembuhan penyakitnya, dengan rutin datang kerumah sakit Mba Wati menyadari sesuatu bahwa ternyata masih banyak orang yang m

YANG ‘BARU’ TERLUPAKAN

Oleh Zr. Runekaf Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ngulang bagi manusia dalam Al-Qur’an ini bermacam-macam perumpamaan. Dan manusia aadalah makhluk yang paling banyak membantah” QS. Al-Kahfi / 18: 54 Malam itu sebuah tamparan keras menerpa diriku hingga ke ubun-ubun, lebih dari kerusuhan hati, pikiran dan emosional. Bagaimana mungkin sosok anak lelaki berbadan mungil dan berwajah polos itu tidak mampu mejawab pertanyaan dari gurunya? Ku lihat dari kejauhan ia hanya duduk mendengarkan seseorang yang berdiri di depan tanpa ekspresi, seolah pikirannya melang-layang dengan lamunannya. Apakah pantas jika aku langsung menghukumnya tanpa lebih dulu mencari tahu penyebabnya? Mungkinkan aku selama ini lalai dalam membidiknya? Atau memang aku sudah lalai untuk membantunya dalam mengulang hafalannya, bahkan sekedar untuk mengevaluasi. “Siapa yang bisa menyebutkan dua belas bulan Hijriyah secara urut dan ngacak?” Bukankah seharusnya ia mampu mejawab dengan mudah? Menga

KETIKA KESETIAANMU DIUJI

Oleh Laila Rizki Hanantya Alqur’an menurutku obat hati yang paling menenangkan dalam segala kondisi. Didalamnya merupakan kalam Allah yang merupakan solusi atas semua permasalahan hidup, petunjuk dalam menjalani hidup ini agar tak tersesat. Aku bangga menjadi seorang muslim dan Allah memberiku suatu petunjuk hidup ya lewat Alqur’an. Alqur’an tidak hanya sebatas dibaca, namun setelah itu dipahami artinya kemudian diaplikasikan dalam kehidupan. Saat ini banyak yang salah tafsir dalam memahami maksud isi kandungan Alqur’an, point penting disini tentunya harus ada guru yang membantu kita dalam proses memahaminya. Awal mula aku mengenal Alqur’an alhamdulillah aku dapat membaca Iqro kemudian lanjut ke Alqur’an sejak masih SD dan kala itu masih ada yang namanya Taman Pendidikan Alqur’an (TPA). Disana benar-benar belajar dari awal huruf hijaiyah dan aku juga bukan berasal dari keluarga yang paham banget tentang agama sehingga aku harus belajar dari orang lain. Waktu terus berganti hi

SYAHDU DI LISANNYA

Pada dentang waktu paling sunyi Sayup merasuk ke telinga Begitu syahdu dalam keheningan Begitu lirih bak pengaduan yang pilu   Senyap di pojok kamar tidur Punggungnya enggan menyapa kasur Alunan kalimat suci kalam ilahi Terlantunkan lisan seorang abdi   Laki-laki yang kusebut ayah Setiap detik pekat menyelemuti Mulutnya malu untuk berhenti Seakan malam-malam itu Adalah akhir dari waktunya °°°°°°°° *)Ketua 1 Bidang Area Luar Negeri DPP ODOJ Grup ODOJ: G039 Pekerjaan: Mahasiswa jurusan dakwah universitas Al azhar Kairo Mesir

MAUKAH KITA KEMBALI KE MASA LALU ?

Oleh Nike Shinta  Sumber  Benar kata pepatah bahwa rajin akan berbuah pandai. Namun pandai belum tentu menjadikan seseorang rajin. Rajin identik dengan sesuatu yang dilakukan secara terus menerus atau yang biasa kita kenal dengan istiqomah. Berbeda dengan dia, seorang teman yang sangat pandai dalam membaca Al Quran sejak kecil. Dia yang selalu menjuarai MTQ tingkat nasional bahkan sejak TK. Prestasi tersebut ia ukir dengan sangat membanggakan. Bukan hanya untuk dia, tetapi kedua orang tuanya pun turut bangga dan sangat bahagia. Lantunan Al Quran dibacanya dengan tartil ditambah dengan suara yang sangat merdu. Dia adalah seorang perempuan yang sangat beruntung. Allah telah menjadikannya seorang yang shalihah dan da’i yang membawa kalam Allah hingga ke penjuru negeri. Hingga suatu ketika dia beranjak dewasa dan mengenyam ilmu di sebuah universitas ternama. Kesibukan kuliah menjadikannya teramat sibuk hingga interaksi dengan Al Quran menjadi sangat jarang, bahkan hampir ti